Jakarta, LiputanIslam.com--Gebrakan
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan,
sangat ditunggu publik, terutama terkait nasib Ujian Nasional (UN). UN
dipandang memberatkan siswa dan rawan kecurangan, serta tidak adil.
Demikian dikatakan Peneliti Bidang Monitoring Pelayanan Publik ICW, Siti
Juliantari (Tari).
Tari mengatakan, publik memiliki ekspektasi yang tinggi kepada
Kemendikbud untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) di bidang
pendidikan. PR tersebut antara lain adanya desakan untuk menghapuskan
ujian nasional (UN) serta memberantas korupsi di bidang pendidikan.
Menurut Juliantari, kebijakan UN tak sesuai dengan prinsip keadilan
hal ini terlihat dari seringnya kecurangan yang dilakukan dalam UN.
Selain itu sekolah di Indonesia tidak memiliki standar yang sama
makanya banyak sekolah yang siswanya kesulitan dalam UN, akibatnya
sekolah mencari berbagai cara agar peserta didiknya lulus ujian
walaupun dengan cara curang.
“Jadi sebaiknya UN dihapuskan karena hanya menyulitkan siswa. Apalagi
rawan dengan kecurangan,” kata Tari, seperti dikutip Republika (30/10).
Anies sendiri telah memberikan pernyataan akan meninjau ulang UN.
“UN nanti kita akan evaluasi,” tegas Anies, seperti dikutip liputan6 (27/10).
Namun, pengamat pendidikan Darmaningtyas agak pesimis karena Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah pendukung berat UN.
“Banyak yang khawatir karena kedekatan dengan Wakil Presiden Jusuf
Kalla maka Anies tidak akan berani melakukan moratorium UN dari perannya
sebagai penentu kelulusan menjadi sarana pemetaan kualitas seperti yang
dikehendaki oleh Presiden Jokowi,” ujar Darmaningtyas, seperti dikutip
dari pernyataan tertulisnya, Kamis (30/10/2014).
Harapan publik yang tinggi kepada Anies terbukti dari membanjirnya
SMS kepadanya. Sehari setelah diangkat menjadi menteri, Anies mendapat
3200 sms. (dw)
Source : http://liputanislam.com/berita/gebrakan-anies-baswedan-soal-un-ditunggu-publik/
wah serem nih pak anies main gebrak-gebrak aja :-#
BalasHapusEmang pak anies paaling top deh..
BalasHapusWah, ditunggu juga deh buat pak anies. :>)
BalasHapusOh jadi gituuu
BalasHapussetuju sama pak anis, banyak korupsi disaat UN berlangsung hhi
BalasHapussetuju. sebaiknya ada alternatif lain selain UN
BalasHapusSetuju banget nih buat bapak yang satu ini. :-)
BalasHapus